Selasa, 16 Juni 2015

Refleksi Learning Trajectory dalam Skema Lesson Study di SD Negeri Sodo



Refleksi Learning Trajectory yang berimplikasi pada Teaching Trajectory dilaksanakan dalam skema Lesson Study di Kelas IV SD Negeri Sodo dengan jumlah siswa 25 dan guru model Sri Indhah, S.Pd. dan Wulan Setyaningsih, S.Pd. pada hari Sabtu, 23 Mei 2015 dengan bimbingan Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Pelaksanaan Lesson Study di SD Negeri Sodo berdasarkan Learning Trajectory yang berimplikasi pada Teaching Trajectory. Learning Trajectory yang mengaitkan antara materi sebelum, materi PBM, dan materi sesudah. Apersepsi dalam Learning Trajectory guru mengaitkan materi sebelumnya tidak hanya mengingatkan dengan kata-kata tetapi dengan kegiatan mini seperti siswa mengerjakan soal kecil. Guru memperhatikan kesiapan siswa melalui kegiatan yang membuat siswa semangat dan dilakukan oleh semua siswa karena education is for all.

Gambar 1. Sambutan dan pembukaan Lesson Study di SD Negeri Sodo

Siswa aktif dalam diskusi kelompok dengan berdiskusi dan bertanya jawab untuk mengungkapkan ide (share ideas) dan mengerjakan tugas kelompok. Pengelompokkan siswa dilakukan secara acak terdapat laki-laki dan perempuan di setiap kelompoknya, hanya saja siswa perempuan lebih banyak jumlahnya sehingga terdapat kelompok yang berisi perempuan semua. Pembagian kelompok akan lebih baik jika di dalamnya terdapat siswa pandai, sedang, dan kurang pandai agar yang sedang dan kurang pandai dapat bertanya kepada siswa yang lebih pandai dan siswa yang lebih pandai akan memahami materi lebih maksimal. LKS yang digunakan masih seragam. Akan lebih baik jika LKS yang digunakan berbeda-beda agar aktivitas kelompok berbeda-beda dan bervariasi.

Gambar 2. Siswa membuat kubus secara aktif dan kerjasama di dalam kelompok

Media pembelajaran yang digunakan dalam Learning Trajectory adalah media pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa belajar. Media pembelajaran yang digunakan menyesuaikan pendekatan Realistic Mathematics Education yang memfasilitasi belajar matematika dari ranah matematika konkret, model konkret, model formal, dan matematika formal. Media yang digunakan menunjang hands-on activity dan bersifat touching karena semua siswa aktif dalam membuat media dari tugas dalam LKS yang bervariasi sehingga media mengembangkan Learning Trajectory.

Pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang digunakan memfasilitasi Learning Trajectory Matematika seperti Tematik Integratif dan Authentic Assessment sesuai dengan referensi dan Kurikulum 2013 serta pendekatan RME, social-constructivism, metode Bruner, dll yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa SD. Interaksi yang terjadi bervariasi dari klasikal, diskusi kelompok, dan individual. Guru melayani setiap individu di dalam kelompok yang mengalami kesulitan. Akan lebih baik jika guru memberi penjelasan secara klasikal terlebih dahulu baru siswa dibagi ke dalam kelompok karena kelompok menjadi semu ketika guru menjelaskan secara klasikal pada posisi kelas dalam kelompok.

Learning Trajectory dilampirkan dalam bentuk tabel di RPP yang disusun berdasarkan tahap perkembangan siswa dari level rendah menuju level tinggi dan dikembangkan berdasarkan teori-teori belajar, berpikir matematis Shigeo Katagiri dan RME. Uraian materi/hand out menggambarkan Learning Trajectory Matematika yang mengaitkan antara materi sebelum, materi PBM, dan materi sesudah dalam satu tema. RPP yang dibuat berdasarkan Kurikulum 2013 dan berpusat pada siswa. RPP mencerminkan guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subyek pelaku belajar aktif. RPP memuat sintak yang mencerminkan pendekatan, model dan metode pembelajaran yang sesuai.

LKS yang digunakan bersifat constructivism dimana siswa bisa membangun matematika. LKS membuat siswa aktif dan terlibat langsung dalam membangun konsep matematika. LKS memuat sintak yang mencerminkan pendekatan, model dan metode pembelajaran yang sesuai. Siswa secara aktif menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan menjelaskan kepada guru dan siswa lainnya. Siswa menunjukkan kreativitasnya dengan menampilkan hasil diskusi berupa variasi jaring-jaring kubus dan variasi gambar cita-cita sehingga menjadi lebih menarik.

Gambar 3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi berupa variasi jaring-jaring kubus

Siswa yang menyimpulkan materi pelajaran tentang kubus dan jaring-jaringnya serta cita-cita siswa tentang bagaimana siswa mampu menggapai cita-citanya. Guru mencatat proses, kemajuan, dan hasil/karya siswa sesuai dengan format yang tersedia selama aktivitas pembelajaran secara authentic. Perangkat pembelajaran yang berbasis Learning Trajectory berdasarkan karakteristik siswa, tahap perkembangan siswa, mengaitkan materi sebelum, materi PBM, dan materi sesudah, serta berpusat pada siswa secara inovatif karena siswa berdaya dan guru memberdayakan siswa. Refleksi Learning Trajectory dalam skema Lesson Study di SD Negeri Sodo ini berdasarkan hasil observasi/pengamatan selama proses pelaksanaan Lesson Study yang dapat diunduh pada Lembar Observasi Learning Trajectory dalam Skema Lesson Study di SD Negeri Sodo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar