Jumat, 03 April 2015

Menggapai Isi di Dalam Wadah

Refleksi perkuliahan Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan Dasar yang diampu oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. pada hari Rabu tanggal 01 April 2015 pukul 07.00 sampai dengan 08.40 WIB.



Dalam bahasa ada 2 hal yaitu sintaks dan semantik. Dunia ini pun jika dibongkar terdiri dari 2 hal bahasa tersebut yaitu sintaks dan semantik. Sintaks merupakan kerangkanya atau wadahnya seperti pikiran, logika, PR, baju, dll. Semantik merupakan maknanya atau isi yaitu makna yang perlu dipahami. Elegi yang dibuat oleh Prof. Dr. Marsigit merupakan sintaks. Cara membaca elegi berbeda dengan membaca pengumuman, koran, dll. Kita harus bersungguh-sungguh ikhlas membaca elegi untuk memahami makna atau isi pesan yang terdapat dalam elegi tersebut, makna itulah yang dimaksud dengan semantik.
Pentingnya pengantar untuk mempermudah belajar siswa atau mahasiswa seperti pengantar Prof. Dr. Marsigit sebelum belajar Learning Trajectory secara langsung. Pengantar kuliah Learning Trajectory oleh Prof. Dr. Marsigit membuat cara berpikir mahasiswa terbelah-belah menjadi debu, tidak seperti batu yang tidak mudah berpindah-pindah tempat setiap saat. Pentingnya belajar tanpa batas tanpa mengenal usia karena manusia akan terancam mengeras kembali seperti batu jika tidak mau belajar. Manusia yang berhenti belajar adalah mitos. Manusia yang berhenti belajar merupakan manusia sombong, sedangkan sombong adalah sifat setan yang dibenci oleh Allah SWT. Manusia yang berhenti belajar, manusia yang tidak mau belajar, manusia yang sombong sebagai mitos terlihat ketika banyak bicara tetapi kurang untuk mendengar. Siswa, mahasiswa, guru, dosen, profesor, muda, tua, semua manusia terancam menjadi mitos ketika tidak mau atau berhenti belajar. Orang tua yang tidak mau atau berhenti belajar pun terlihat ketika semakin tua semakin banyak bicara tetapi kurang mendengarkan.
Guru sebagai fasilitator harus mempunyai dasar seperti teori belajar Vygotsky dengan ZPD (Zone of Proximal Development). ZPD dalam teori Ki Hajar Dewantoro sama seperti Ing Madya Mangun Karsa. Berdasarkan teori belajar tersebut guru merupakan fasilitator yang memberikan fasilitas belajar untuk siswa berdasarkan apa yang siswa dapat kerjakan dan apa yang guru bisa bantu? Guru menyesuaikan karakteristik siswa dalam memberikan fasilitas belajar siswa. Banyak teori belajar yang dapat dijadikan dasar bagi guru dalam usaha memfasilitasi belajar siswa. Maka guru harus belajar banyak mengenai teori-teori belajar dan mampu mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Begitu juga sebaliknya, siswa atau mahasiswa harus memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan oleh guru atau dosen. 
     Gambar 1. Lev Vygotsky          Gambar 2. Ki Hajar Dewantoro



 Seorang Confucius pada 551 — 479 SM mengatakan "Tell me, and I will forget. Show me, and I may remember. Involve me, and I will understand." Hal tersebut memberi pelajaran bahwa guru harus melibatkan siswanya secara langsung dalam proses belajar agar siswa mampu memahami ilmu tersebut. Dalam belajar harus semantik, siswa atau mahasiswa harus memahami dengan mencari tahu secara langsung atau melibatkan diri dalam proses belajar. 
Gambar 3. Confucius 551 — 479 SM

Learning Trajectory terpakai dimana-mana. Tugas yang diberikan Prof. Dr. Marsigit dalam Learning Trajectory merupakan sintaks (wadah) sedangkan aktivitas di dalamnya merupakan semantik. Tugas yang diberikan Prof. Dr. Marsigit bertujuan agar mahasiswa memahami berbagai teori belajar. Setelah mahasiswa memahami berbagai teori belajar maka mahasiswa akan memahami Learning Trajectory. Sebagai manusia, mahasiswa harus belajar secara langsung berdasar sumber. Manusia harus mencari sumber secara langsung dengan membuktikan sendiri secara langsung bukti atau sumber yang benar dan nyata tentang ilmu apa yang diperoleh. Manusia harus berani menjelajah kemanapun dan kapanpun untuk belajar mencari ilmu. Pentingnya karakter bagi manusia dalam usaha menjelajah ilmu kemanapun dan dimanapun karena karakter yang baik dan teguh dengan prinsip kepada Allah SWT akan mampu bertahan dari berbagai godaan setan.
Guru jangan mengkondisikan dalam proses belajar siswa karena belajar merupakan berdaya sehingga mengajar merupakan memberdayakan siswa dan jangan sampai siswa tergantung kepada guru. Biarkan bola ada di tangan siswanya. Bola yang ada ditangan siswa biarkan mau diapakan oleh siswa tersebut ataukah mau ditendang, digenggam, dilempar, dll. Bola tersebut merupakan milik siswa dan siswa mempunyai daya atas bola tersebut untuk diapakan sehingga siswa tidak akan tergantung kepada guru dalam memperlakukan bola tersebut. Bola itu sendiri merupakan fasilitas guru yang dapat dimanfaatkan oleh siswa karena guru memberikan fasilitas kepada siswa dalam usaha memberdayakan siswa agar siswa mampu berdaya dengan fasilitas tersebut.
Belajar mirip dengan berdoa yaitu secara continue. Apabila diantara sholat subuh sampai dhuhur misalnya, manusia harus selalu berdoa seperti berdzikir mengagungkan nama Allah SWT. Kalau berdoa tidak secara continue akan mengundang setan dan terancam masuk neraka jika meninggal dalam keadaan tidak berdoa. Begitu pun dalam belajar, jika berhenti belajar maka manusia itu termasuk sombong. Kesombongan itu sendiri merupakan sifat setan yang dibenci oleh Allah SWT.
Manusia bisa berdoa dan berusaha, tetapi Allah penentu takdir. Takdir Allah pastilah yang terbaik. Yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik untuk kita, karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Guru harus selalu berusaha dan berdoa dalam memfasilitasi belajar siswa agar kelas menjadi taman bagi siswa. Guru yang berhasil dalam usaha membuat kelas menjadi taman tanpa berdoa akan mengalami kehampaan dalam hatinya. Maka guru haruslah selalu berusaha dan berdoa agar kepuasan dan ketenangan hati dapat tercapai karena selalu mengingat Allah, tanpa izin Allah kita sebagai manusia bukanlah apa-apa. Semua pilihan ada di tangan guru apakah guru tersebut ingin membuat kelasnya menjadi taman ataukah penjara bagi siswanya. Maka sebenar-benar guru adalah guru yang menggapai perubahan untuk menjadi guru yang inovatif.

Sumber:
http://etec.ctlt.ubc.ca/510wiki/PBL_and_Math_Education
http://etec.ctlt.ubc.ca/510wiki/Vygotsky%27s_Zone_of_Proximal_Development
http://powermathematics.blogspot.com/2015/03/referensi-berbagai-teori-belajar-dan.html

Oleh:
Ika Noviana
NIM. 14712251002
Pendidikan Dasar
Konsentrasi Praktisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar