Dengan mengambil
sisi baik dari studi banding PBM Matematika di sebuah SD di Jepang melalui VTR
(Voice Tape Recorder) yang videonya ditayangkan oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A. pada mata kuliah Pengembangan Learning Trajectory Pendidikan Dasar hari Rabu tanggal 25 Maret 2015, berikut adalah usaha Saya untuk
mengembangkan PBM sejenis sesuai dengan konteks budaya lokal Saya
(Jawa-Indonesia).
Permainan tradisional
congklak merupakan permainan tradisional Jawa-Indonesia yang sesuai dengan
budaya Indonesia serta mengandung konsep-konsep Matematika sehingga cocok untuk
pembelajaran Matematika SD. Permainan congklak merupakan permainan yang
digemari dan disukai oleh anak-anak sehingga sesuai dengan tahap perkembangan
anak SD. Pada pembelajaran Matematika SD menggunakan permainan congklak ini
memberi pengalaman kepada siswa secara langsung secara konkrit dalam belajar konsep
Matematika karena hal tersebut sesuai dengan tahap perkembangan siswa menurut
Piaget yaitu tahap operasional konkrit. Dalam permainan congklak ini siswa
berusaha membangun konsep Matematika secara langsung dengan bimbingan guru (constructivism).
Permainan tradisional congklak
merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang. Alat yang digunakan terbuat
dari kayu atau plastik. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk.
Diantara keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter
kira-kira 5 cm. Ada tiga versi permainan dakon, yaitu dakon 1 lubang, 12 lubang
dn 16 lubang.
·
Untuk dakon 10 lubang maka akan
digunakan 32 biji yang akan dibagikan secara adil pada semua lubang kecil
(yaitu 4 biji untuk setiap lubang kecil).
·
Untuk dakon 12 lubang maka akan
digunakan 50 biji yang akan dibagikan secara adil pada semua lubang kecil
(yaitu 5 biji untuk setiap lubang kecil).
·
Untuk dakon 16 lubang maka akan
digunakan 98 biji yang akan dibagikan secara adil pada semua lubang kecil (yaitu
7 biji untuk setiap lubang kecil).
Cara bermainnya adalah
dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian
mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk
lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik
lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka
bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang
selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang
kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh
pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan.
Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil
telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian
ke lubang induk miliknya.
Contoh permainan
tradisional congklak ini digunakan dalam pembelajaran Matematika SD kelas I untuk
konsep berhitung dan penjumlahan sederhana. Jika keterbatasan congklak, siswa
bisa menggunakan wadah telur atau kertas yang dibentuk topi-topian sebanyak
lubang kecil dan lubang induk.
Langkah-langkah
pembelajaran Matematika SD menggunakan permainan tradisional congklak adalah
sebagai berikut:
1.
Siswa membentuk kelompok dengan teman
sebangku.
2. Guru memberi pengantar tentang petunjuk dan
prosedur permainan congklak. Namun jika ada siswa yang sudah mengetahui cara
permainan congklak diharapkan siswa yang menjelaskan cara permainan congklak
satu per satu.
3. Guru memberi pengertian kepada siswa
bahwa permainan congklak ini tidak mementingkan siapa yang kalah atau menang
tetapi siswa harus menikmati permainan dan nantinya siswa diminta
mempresentasikan apa saja yang siswa peroleh dari permainan congklak terkait
dengan pembelajaran Matematika.
4. Siswa melakukan permainan congklak
dengan teman sebangku sambil mereka belajar sendiri menemukan konsep-konsep
matematika yang termuat dalam permainan congklak.
5. Guru mengarahkan interaksi sosial siswa dalam
permainan congklak tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran.
6. Guru membimbing siswa agar bisa
mengemukakan ide atau gagasan mereka tentang konsep yang telah mereka dapatkan
dari permainan congklak.
7. Masing-masing kelompok dapat menyampaikan
idenya kepada siswa yang lain dan siswa lain bisa menanggapinya atau manyanggah
pendapat temannya.
8. Siswa bersama atau dengan bimbingan guru
menyimpulkan dan menerangkan tentang konsep-konsep yang telah mereka dapatkan
dari permainan congklak yaitu tentang konsep berhitung dan penjumlahan
sederhana.
Sumber:
Marsigit.
(2015). Referensi Berbagai Teori Belajar
dan Mengajar. http://powermathematics.blogspot.com/2015/03/referensi-berbagai-teori-belajar-dan.html.
Diakses tanggal 27 Maret 2015.
Zuli Nuraeni.
(2013). Permainan Anak Untuk Matematika.
http://eprints.uny.ac.id/10811/1/P%20-%2088.pdf.
Diakses tanggal 27 Maret 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar